Sabtu, 23 Januari 2010

ini cuma itu

kecam rasa
jangan pungkiri nikmatnya
pukul rata perasaan
jadikan dia dambaan

apapun hasilnya
jangan dia peduli dan tahu
ini cuma kebiasaan baru dan biru
ini cuma rasa yang terburu-buru
bukan sesuatu yang pantas diabadikan

ini cuma berakhir di tangan-Nya

*ini tentang pergaulan bebas

Pos

habis makna
pikirannya terkuras habis ditelan monitor
kaki keram, hingga membuat meringis kesakitan

Aku

Tubuhnya mulai membungkuk
Terlalu nyaman dengan kursi murahan
Atau karena terus menulis tuilsan berantakan

Apakah mengejar posting atau bukan
Dia hanya bersenang dan bergembira bisa tenang

Indahnya Diskriminasi

ucapkan bahasamu
hindari diskrimansi
misi dan visi berhaluan damai
tunjukkan kreativitas


namun di ujung sini
kami terus menghujat
memerah dan memanas
muak dengan perbedaan pendapat
itu semua karena watakmu yang terlalu keras atau apa

kita beda aliran

jangan salah paham
masih ada aku
yang setia menganut "Bhineka Tunggal Ika"

Biar Kritis

hei pergi kau wanita jalang
jangan jadi penyumbat mata
atau nodai birahi
biar tubuhmu digerogoti

hei lelaki bodoh
enyah dari bangkumu
pegilah, mainkan tubuhmu
sampai merasakan menang atau kalah

hei diriku
lenyaplah dari hayalku
bangunlah
lekas berangkat ke sekolah

sampah sampah sampah

sampah
jangan buang sampah
jangan buang sampah sembarangan
jangan sampah buang sampah sembarangan
sampah jangan sembarangan sampah
sampah jangan buang sampah

sembarangan jadi sampah
sembarangan jadi sampah terbuang
terbuang jadi sampah
terbuang sampah jadi-jadian

sampah

si bodoh dan tua

malang melintang
tak ada konsep atau himbauan yang merintang
hidup yang bebas tapi kasihan
apa kau binatang ?

pernahkah melihat elang ?
terbang dengan mata terpejam ?
pernahkah mencium bibir ?
dengan mulut penuh cibir ?

Kunci kehidupanmu telah karatan
Tak mungkin dipakai bahkan didaurulang

Silahkan mati
Silahkan Pergi
Silahkan Pergi
Silahkan Pergi

kedangkalan visimu memuakkan

lenyap !!
hampa semua pikiran dan tindakan
melamun dan bertanya apa yang kita tanyakan

apa
apa yang kau banggakan
dari secarik kehidupan yang ternoda
buta aksara kelewatan
jangan sampai menulariku ideologi murahan
apa